Jumat, 06 Februari 2009

Teater STSI Mengusung ”Dalam Penjara”

Rabu, 23 Juli 2008
Padang, Padek-- Jurusan teater STSI Padangpanjang yang melakukan program kerjasama pertunjukan teater tahun 2008, minggu ini memasuki pertunjukan keenam dari 10 pertunjukan yang direncanakan. Minggu malam, (27/7), pukul 20.00 WIB, bertempat di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Barat, Jurusan Teater mengusung Hello Out There karya William Saroyan yang kemudian diterjemahkan menjadi “Dalam Penjara”, sutradara Tatang R. Macan.

Dalam Penjara diangkat sebagai tafsir bebas terhadap lakon “Hello Out There” karya William Saroyan (penulis dan dramawan Amerika) ditulis 1942. Peristiwa cerita terjadi dalam sebuah penjara kota kecil.

Untuk kepentingan penciptaan teater, staging lakon dikembangkan ke dalam peristiwa tanpa batas. Penjara yang diwujudkan bukan dalam arti sebenarnya. Penjara itu berada dalam pikiran, perasaan, keinginan bahwa kehancuran manusia tokohnya (Pemuda versus kelompok laki-laki).

Isi cerita melukiskan tentang sisi korup-nya manusia, terutama kaum muda perkotaan dalam pergolakan lingkungan orang-orang urban kaum miskin kota. Sebuah cermin benturan budaya dalam tatanan pertemuan dua arus hidup, antarmanusia desa yang murni dengan kelompok manusia urban perkotaan yang vandal.

Pertemuan dua sisi arus hidup telah menemukan chaos sistem sosial di antara pelakunya. Cara ini sebenarnya tergolong pada sistem tatanan hidup “Pola Dua” yang biasa terjadi pada pandangan hidup masyarakat perburuan baik di hutan atau pun di laut yang masih terpelihara sebagai warisan kehidupan purba. Siapa yang kuat, maka dialah pemenangnya.

Pesan moral yang ingin disampaikan yakni mengayomi nilai-nilai sosial, kebangsaan dan religiusitas masyarakat yang sedang mengalami pergolakan nilai-nilai. Hello Out There dalam tafsir bebas menjadi Dalam Penjara, sebuah gambaran benturan budaya antarkehidupan kaum muda perkotaan. Menyajikan pertemuan dua arus hidup yang dibenturkan, antara manusia desa yang murni dengan kelompok manusia urban perkotaan yang vandal (geng kelas pinggiran).

Ketua Jurusan Teater STSI Padangpanjang, Lazuardi mengatakan, setelah pementasan Dalam Penjara tersebut, program kerjasama dengan Taman Budaya masih menyisakan empat pertunjukan lagi yakni Kura-kura dan Bekicot karya Unesco, sutradara Fitta Yuliza (Agustus), Tambologi II karya/sutradara Dede Pramayoza (Oktober), Yasman dan Yasman atawa Samin dan Samin karya/sutradara Pandu Birowo (November), dan Tangga karya/sutradara Yusril (Desember).

Berdasarkan pembicaraan awal, program seperti ini untuk tahun 2009 akan terus berlanjut. Jurusan teater akan terus mengembangkan diri dan berusaha untuk bisa bekerjasama dengan pihak mana saja. (rel/hsn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar